Viktimisasi Sepotong Kain; Studi Kasus Mahasiswi Bercadar di IAIN Kendari

Zainal, AZ and Muh. Ikhsan, MI and Daniel, D (2017) Viktimisasi Sepotong Kain; Studi Kasus Mahasiswi Bercadar di IAIN Kendari. In: Konferensi Pengetahuan dari Perempuan III, Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan, 24-26 Oktober 2017, Universitas Indonesia, Depok Jakarta. (Submitted)

[img]
Preview
Text
VIKTIMISASI SEPOTONG KAIN, Komnas Perempuan.pdf

Download (314kB) | Preview

Abstract

Masyarakat Indonesia saat ini mudah terjebak dalam simbolisasi agama yang dengan mudah diartikan secara artifisial. Studi ini akan mencermati kasus mahasiswi bercadar di IAIN Kendari yang difokuskan pada dua hal, pertama penyebab munculnya fenomena mahasiwi berjilbab di IAIN Kendari, dan kedua dampak sosial akademis terhadap situasi kampus akademik keagamaan secara khusus dan implikasi sosial pada pemaknaan atas hak-hak perempuan secara umum. Fenomena mahasiswi bercadar di IAIN kendari mulai muncul sejak tahun 2014 dan makin menguat pada tahun 2017 dengan terdaftarnya 7 mahasiswi bercadar. Hadirnya mahasiwi bercadar disikapi beragam oleh masyarakat kampus, mulai dari pembiaran juga pembelaan, kesalahan pemberian nilai oleh dosen, bahkan pemanggilan khusus oleh pimpinan. Sikap “penolakan” kampus disikapi mahasiswi yang berasumsi secara tergesa bahwa perolehan nilai yang rendah dan ketidaklulusan adalah efek dari “sepotong kain” cadar yang dikenakannya. Penelitian ini menemukan bahwa hadirnya mahasiwi bercadar di IAIN Kendari disebabkan oleh terbukanya akses bagi paham dan organisasi fundamental dan radikal masuk dan menyusup dalam organiasi intra kampus. Selain itu, “restu” diberikan oleh kampus dalam bentuk pembiaran bagi dosen yang menjadi eksponen gerakan radikal HTI, pemberian dana DIPA atas nama organisasi intra (Lembaga Dakwah Kampus, Koperasi Mahasiswa dan Gema Pembebasan) dan pemberian izin bagi gerakan-gerakan underbow yang menyusup dalam organisasi intra mahasiswa. Sikap kampus yang membiarkan bahkan memberikan “restu” menyumbang cukup signifikan hadirnya fenomena mahasiwi bercadar, sebab menganggap kampus mengizinkan paham dan organisasi fundamental dan radikal bertumbuh di kampus. Gerakan massif organisasi yang bersikap radikal ini tidak berimbang dengan paham dan gerakan kemahasiswaan yang lebih moderat di kampus ini. Hadirnya fenomena mahasiswi bercadar secara massif ini secara naïf disikapi kampus dalam bentuk kepanikan akademik dan kontrol atas keyakinan agama yang justru dapat melahirkan bentuk radikalisasi baru. Studi ini menggarisbawahi bahwa perlakuan-perlakuan “khusus” terhadap mahasiswi bercadar di IAIN Kendari adalah bentuk kontrol dan politisasi kepatuhan atas tubuh perempuan sekaligus juga viktimisasi korban secara tergesa-gesa. Fenomena mahasiswi bercadar sebagaimana halnya di IAIN Kendari membuktikan sekali lagi bahwa perempuan, baik ia mengenakan pakaian secara minim maupun berpakaian menutupi aurat tubuhnya, tetap saja menjadi kontrol sistem sosial, kultural maupun agama. Dengan demikian, kasus ini menegaskan bahwa tubuh perempuan bukan milik dirinya sendiri, tetapi milik sistem sosial, kultural, dan agama yang dipolitisasi.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: viktimisasi korban, politisasi tubuh perempuan, cadar, radikalisasi agama
Subjects: Sosial dan Budaya Islam
Ilmu Sosial
Dakwah
Divisions: KARYA TULIS ILMIAH DOSEN > DSN_ASLIYAH
KARYA TULIS ILMIAH DOSEN > DSN_ASLIYAH
Depositing User: asliyah zain .
Date Deposited: 06 May 2018 07:03
Last Modified: 06 May 2018 07:03
URI: http://digilib.iainkendari.ac.id/id/eprint/1150

Actions (login required)

View Item View Item