AKSEPTABILITAS HAKIM TERHADAP ALAT BUKTI DIGITAL DALAM PEMBUKTIAN KASUS PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA KELAS 1 A KENDARI

F A J A R I A H, NIM : 10020101020 (2014) AKSEPTABILITAS HAKIM TERHADAP ALAT BUKTI DIGITAL DALAM PEMBUKTIAN KASUS PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA KELAS 1 A KENDARI. Skripsi thesis, IAIN KENDARI.

[img] Text
COVER.docx

Download (54kB)
[img] Text
BAB I.docx

Download (37kB)
[img] Text
BAB II.docx

Download (92kB)
[img] Text
BAB III.docx

Download (36kB)
[img] Text
BAB IV.docx
Restricted to Repository staff only

Download (58kB)
[img] Text
BAB V.docx

Download (21kB)
[img] Text
Lampiran-lampiran.docx

Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK FAJARIAH (NIM : 10020101020). Akseptabilitas Hakim Terhadap Alat Bukti Digital Dalam Pembuktian Kasus Perceraian di Pengadilan Agama Kelas 1 A Kendari. Dibimbing Oleh Ibu Dr. Hj. Asni, M.H I. Dan Bapak Muh. Asrianto Zainal, SH., M. Hum Latar belakang penelitian ini yakni seiring berkembangnya teknologi juga ikut berpengaruh terhadap pengadaan alat bukti yakni alat bukti digital yang disertakan dalam pembuktian perceraian di Pengadilan Agama yang selama ini hanya menggunakan dua orang saksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kasus perceraian dan mengetahui sejauh mana akseptabilitas Hakim terhadap alat bukti digital dalam pembuktian kasus perceraian di Pengadilan Agama Kelas 1 A Kendari. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran pembuktian kasus-kasus perceraian di Pengadilan Agama kelas 1 A Kendari dan Bagaimana akseptabilitas Hakim terhadap alat bukti digital dalam pembuktian kasus-kasus perceraian di Pengadilan Agama kelas 1 A Kendari. Upaya penyusunan skripsi ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yakni observasi, wawancara dan dokumentasi yang diolah dengan cara kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang perilakunya dapat diamati. Tahapan analisis data yang dilakukan oleh peneliti selama berada di lapangan menggunakan model Miles dan Huberman yang pertama Reduksi data yakni merangkum, memilih hal-hal pokok, menfokuskan hal-hal penting dicari tema dan polanya. Setelah direduksi maka dilakukan display data dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dalam hal penyajian data akan diwujudkan dengan teks yang bersifat naratif sehingga dapat lebih mudah dipahami. Selanjutnya menverifikasi data yakni penarikan kesimpulan yang dilakukan apabila data atau informasi yang diperoleh sudah berada pada titik jenuh yaitu setelah diadakan pengecekan kembali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kasus-kasus perceraian di Pengadilan Agama kelas 1 A Kendari yang menjadi dasar hakim dalam memutus perkara perceraian yakni mengupayakan pemenuhan alat bukti surat maupun dengan menghadirkan dua orang saksi di muka persidangan untuk didengarkan kesaksiannya. Selain pemenuhan alat bukti tersebut pihak berperkara ada juga yang menghadirkan alat bukti digital untuk menguatkan alasan perceraiannya. Hakim Pengadilan Agama dalam pembuktian kasus perceraian di Pengadilan Agama kelas 1 A Kendari, pada dasarnya dapat menerima alat bukti digital sebagai dampak dari perkembangan teknologi. Akan tetapi untuk membuktikan kebenaran alat bukti tersebut harus menghadirkan saksi yang ahli di bidangnya. Namun, hal ini tidak sepenuhnya diterapkan karena pertimbangan faktor ekonomi para pihak yang berperkara, sebab apabila menghadirkan saksi yang ahli di bidangnya, biaya perkaranya dibebankan kepada pihak penggugat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Hj. Asni, M.H I. Dan Muh. Asrianto Zainal, SH., M. Hum
Uncontrolled Keywords: AKSEPTABILITAS HAKIM, ALAT BUKTI DIGITAL, KASUS PERCERAIAN
Subjects: Fiqhi
Divisions: Fakultas Syariah > Prodi Al-ahlus Al-Shakhshiyyah
Depositing User: Tilman Syah .
Date Deposited: 03 Oct 2017 00:27
Last Modified: 03 Oct 2017 00:27
URI: http://digilib.iainkendari.ac.id/id/eprint/323

Actions (login required)

View Item View Item