REYNALDI ABDULLAH TAYEB, NIM. 13020101031 (2017) DENDA ADAT TOLAKI TERHADAP PELAKU PELECEHAN SEKSUAL MOSUAHALA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus Desa Aoma Kec. Wolasi Kab. Konawe Selatan). Skripsi thesis, IAIN Kendari.
|
Text
COVER.pdf Download (665kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (486kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (656kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (474kB) | Preview |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (720kB) |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (470kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (461kB) | Preview |
|
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (834kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Nama Penyusunan : Reynaldi Abdullah tayeb NIM : 13020103031 Judul skripsi : Hukuman terdadap pelaku pelecehan seksual (mosuahala) dalam adat tolaki ditinjau dari hukum islam Skripsi ini berkenaan dengan tinjauan hukum islam terhadap pelaku pelecehan seksual (mosuahala) dalam adat tolaki di Desa Aoma Kecamatan Wolasi KAbupaten Konawe selatan, dengan pokok permasalahan Bagaimana denda adat tolaki terhadap pelaku pelecehan seksual (mosuahala) di Desa Aoma Kecamatan Wolasi dan bagaimana tinjauan hukum islam terhadap denda Adat Tolaki terhadap pelaku pelecehan seksual (mosuahala). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Bagaimana hukuman adat tolaki terhadap pelaku pelecehan seksual dan bagaimana tinjauan hukum islam terhadap pelaku pelecehan seksual (mosuahala) dalam adat tolaki. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif.Dari hasil penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa bentuk hukuman terhadap pelaku pelecehan seksual dalam adat tolaki yaitu dengan pembayaran denda peohala mohewu dan peohala owose,seperti sarung,kaci,uang dan kerbau atau bahkan dinikahkan tergantung dari kecil besarnya pelanggaran yang telah dibuat, bentuk Mosuahala terbagi beberapa macam seperti tehala, pinehala,meomore,meleloi dan lain sebagainya. Pelaksanaan hukuman denda ditentukan oleh para tokoh adat seperti, puutobu, tolea, tokoh masyarakat, pemerintah setempat dan para pihak yang bersangkutan. Menurut Tinjauan hukum Islam terhadap hukuman terhadap pelaku pelecehan seksual dalam adat tolaki yaitu tidak sesuai hukum syariat islam yang mengajarkan untuk memelihara harta,akal dan keturunan, menurut pandangan jarimah takzir yang telah disebutkan merupakan upaya hukum islam bagaimana sepantasnya pelaku pelecehan seksual dapat dikenakan sanksi dan hal ini juga merupakan upaya hukum islam untuk mereduksi perbuatan pelecehan seksual. Dari pemaparan di atas, penulis berkesimpulan bahwa hukuman adat tolaki kepada pelaku pelecehan seksual tidak sesuai dengan pandangan hukum islam, karena meskipun memiliki tujuan atau niat yang sama untuk memberantas pelecehan seksual, namun dalam islam telah mengajarkan kita agar tidak menghambur hamburkan harta dan berboros-borosan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Dr.St. Halimang,M.HI dan Kartini, S.Ag, M.HI |
Uncontrolled Keywords: | Mosuahala, Denda, Pelecehan Seksual Dan Hukum Islam |
Subjects: | Hukum Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah > Prodi Al-ahlus Al-Shakhshiyyah |
Depositing User: | Tilman Syah . |
Date Deposited: | 03 Sep 2018 01:36 |
Last Modified: | 03 Sep 2018 01:36 |
URI: | http://digilib.iainkendari.ac.id/id/eprint/1280 |
Actions (login required)
View Item |