PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP UANG LOGAM DALAM PROSES TRANSAKSI DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH (Studi Pada Masyarakat Kelurahan Baruga Kota Kendari)

EBI PRAMUDYA, NIM : 16050102043, E (2021) PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP UANG LOGAM DALAM PROSES TRANSAKSI DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH (Studi Pada Masyarakat Kelurahan Baruga Kota Kendari). Skripsi thesis, IAIN KENDARI.

[img] Text
COVER DAFTAR ISI DAN ABSTRAK.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (493kB)
[img] Text
BAB 2.pdf

Download (583kB)
[img] Text
BAB 3.pdf

Download (486kB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (681kB)
[img] Text
BAB 5.pdf

Download (445kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN.pdf

Download (7MB)

Abstract

ABSTRAK EBI PRAMUDYA, NIM : 16050102043,,. “Perlakuan Masyarakat Terhadap Uang Logam dalam Proses Transaksi di Tinjau dari Perspektif Ekonomi Syariah (Studi pada Masyarakat Kelurahan Baruga Kota Kendari)”… Dibimbing oleh Dr. H. Rusdin Muhalling, M.EI., Sebagai Pembimbing I dan Sodiman, M.Ag, Sebagai Pembimbing II Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku masyarakat Kelurahan Baruga terhadap pengguaan uang logam dengan nilai 100 dan 200 rupiah serta untuk mengetahui perilaku masyarakat Kelurahan Baruga terhadap penggunaan uang logam dengan nilai 100 dan 200 rupiah ditinjau dari perspektif ekonomi syariah. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriftif. Metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data adalah Observasi, Wawancara, dan Studi Dokumen. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah Masyarakat Kelurahan Baruga (Pedagang dan Konsumen), kemudian Bapak lurah Baruga dan KPw Bank Indonesia. Hasil penelitian ini Menunjukkan bahwa Perilaku masyarakat pedagang terhadap penggunaan uang logam dengan nilai 100 dan 200 rupiah telah sesuai dengan perilaku pedagang karena masyarakat kelurahan baruga baik pedagang maupun konsumen masih mau menerima uang logam dengan nilai 100 dan 200 rupiah. Masyarakat pedagang dan masyarakat konsumen juga mengumpulkan atau menyimpan uang logam dengan nilai 100 dan 200 rupiah untuk ditukarkan ataupun untuk pembayaran pada saat restock barang. Adapun menurut perspektif ekonomi syariah penggunaan uang logam dengan nilai 100 dan 200 rupiah dapat dikatakan bahwa masyarakat kelurahan Baruga dalam menggunakan uang logam sebagai alat transaksi sudah sesuai dengan penggunaan yang dianjurkan dalam islam. Masyarakat tidak menyimpannya tanpa tujuan sehingga menyebabkan tidak produktifnya uang tersebut. Sebagaimana dijelaskan bahwa konsep uang dalam Islam tidak mengenai istilah untuk spekulasi. Islam juga melarang penimbunan yang tidak diproduktifkan, karena hal ini akan mengurangi peredaran uang pada masyarakat. Oleh sebab itu, Islam menjelaskan uang mesti diedarkan, sehinggga ia dapat mendapatkan keuntungan Oleh karena itu, uang sebaiknya digunakan untuk diinvestasikan pada sektor riil Kata kunci: Perilaku Masyarakat, Transaksi, Uang Logam 100 dan 200 rupiah ix ABSTRACT EBI PRAMUDYA, NIM: 16050102043 ,,. "Public Treatment of Coins in the Transaction Process in the View of Sharia Economic Perspective (Study on the Community of Baruga Village, Kendari City)" ... Supervised by Dr. H. Rusdin Muhalling, M.EI., As Advisor I and Sodiman, M.Ag, As Advisor II This study aims to determine the behavior of the people of Baruga Village towards the use of coins with a value of 100 and 200 rupiah and to determine the behavior of the people of Baruga Village towards the use of coins with a value of 100 and 200 rupiah from a sharia economic perspective. The type of research in this research is qualitative research using a descriptive approach. The research method used in data collection is observation, interview, and document study. The data sources in this study were the Baruga Village Society (Traders and Consumers), then the Head of the Baruga Village and the Bank Indonesia KPw. The results of this study indicate that the behavior of the merchant community towards the use of coins with a value of 100 and 200 rupiah is considered good because the people of Baruga village both traders and consumers are still willing to accept coins with a value of 100 and 200 rupiah. The merchant community and the consumer community also collect or store coins with a value of 100 and 200 rupiah to be exchanged or for payment at restocking of goods. According to the sharia economic perspective, the use of coins with a value of 100 and 200 rupiah, it can be said that the people of Baruga village in using coins as a transaction tool are in accordance with the recommended use in Islam. The community does not keep it aimlessly, which causes the money to be unproductive. As explained, the concept of money in Islam is not about a term for speculation. Islam also prohibits unproductive hoarding, because this will reduce the circulation of money to the community. Therefore, Islam explains that money must be circulated, so that it can get profit.Therefore, money should be used to be invested in the real sector. Keywords: Community Behavior, Transactions, 100 and 200 rupiah coins

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Perilaku Masyarakat, Transaksi, Uang Logam 100 dan 200 rupiah
Uncontrolled Keywords: Perilaku Masyarakat, Transaksi, Uang Logam 100 dan 200 rupiah
Subjects: Bank
Bank Islam
Ekonomi
Ekonomi Islam
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Prodi Perbankan Syariah
Depositing User: Andi Nila Nurfadhilah
Date Deposited: 22 Sep 2021 03:06
Last Modified: 22 Sep 2021 03:06
URI: http://digilib.iainkendari.ac.id/id/eprint/3146

Actions (login required)

View Item View Item