HIBAH SEBAGAI PENGGANTI NAFKAH ANAK PASCA PERCERAIAN PERSPEKTIF AL-MASLAHAH ( Studi Di Desa Aladadio Kecamatan Aere Kabupaten Kolaka Timur )

Zardiansyah, Nim : 18020101054,, Z (2023) HIBAH SEBAGAI PENGGANTI NAFKAH ANAK PASCA PERCERAIAN PERSPEKTIF AL-MASLAHAH ( Studi Di Desa Aladadio Kecamatan Aere Kabupaten Kolaka Timur ). Skripsi thesis, IAIN KENDARI.

[img] Text
1 COVER.pdf

Download (2MB)
[img] Text
2 BAB I.pdf

Download (2MB)
[img] Text
3 BAB II.pdf

Download (2MB)
[img] Text
4 BAB III.pdf

Download (2MB)
[img] Text
5 BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text
6 BAB V.pdf

Download (2MB)
[img] Text
7 DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (2MB)
[img] Text
8 LAMPIRAN.pdf

Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK Nama : Zardiansyah, Nim : 18020101054, Judul skripsi : Hibah Sebagai Pengganti Nafkah Anak Pasca Perceraian Perspektif Hukum Islam( Studi Di Desa Aladadio Kecamatan Aere Kab. Kolaka Timur ). Dibimbing Oleh: Dr.Kamaruddin S.Ag.MH Tradisi yang dipelihara masyarakat Indonesia memunculkan fakta bahwa hibah orang tua kepada anaknya setelah terjadinya perceraian dapat diperhitungkan sebagai pengganti nafkah. Hibah dapat diberikan kepada siapa saja menurut kehendak pemberi hibah, terutama pemberian ayah kepada anak karena anak adalah tanggung jawab ayah dalam memberikan kasih sayang dan biaya kehidupannya tidak akan terputus walau terjadi perceraian antara kedua orangtuanya. Kondisi demikian terjadi karena masyarakat tidak memahami secara jelas antara hibah dengan nafkah. Berdasarkan hal tersebut,penulis mengadakan penelitian hibah sebagai pengganti nafkah anak pasca percerain. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan hibah sebagai pengganti nafkah anak pasca perceraian perspektif Al-Maslahah . Dimulai dengan adanya sang ayah yang memulai praktik menghibahkan hartanya kepada anaknya setelah terjadinya perceraian dan menjadi acuan yang diikuti secara terus menerus sehingga menjadi kebiasaan yang dibenarkan masyarakat Desa Aladadio, kemudian karena seiring dengan perkembangan proses pemberian hibah sang ayah atau pemberi hibah dilakukan sebagaimana hibah secara umunnya yang di sebabkan adaya faktor budaya atau kebiasaan yang dipakai oleh masyarakat Desa Aladadio ketika bercerai orang tua akan memberikah harta kepada anaknya guna untuk membantu menopang kehidupan anaknya ditambah lingkungan masyarakat mayoritas petani yang sumber penafkahan hanya dari hasil perkebunan dan faktor dari individu itu sendiri seperti kurangnya pendidikan dan pengetahuan terhadap hibah dan nafkah kemudian didorongan dari pihak keluarga untuk pemenuhan nafkah. Ditinjau dari perspektif hukum islam dari segi maslahah termasuk pada maslahah daruriyah, karena hibah dilakukan untuk memelihara dan melaksanakan kewajiban agama untuk saling beri-memberi kepada orang lain yakni kepada anak yang membutuhkan lalu untuk memelihara keturunan agar tidak ditinggalkan dalam keadaan miskin dan untuk menjaga harta dengan sistem pengoperan harta kepada anak dengan cara yang benar,diberikan oleh orang yang benar dan diterima pada orang yang tepat. Kata Kunci : Hibah, Nafkah, Al-Maslahah viii ABSTRACT Name : Zardiansyah, Nim : 18020101054, Thesis title : Grants as a Substitute for Children's Support after Divorce from an Islamic Law Perspective (Study in Aladadio Village, Aere District, East Kolaka Regency). Supervised By: Dr. Kamaruddin S.Ag.MH The tradition that is maintained by the Indonesian people raises the fact that parental grants to their children after a divorce can be counted as a substitute for a living. Grants can be given to anyone according to the will of the grantor, especially the father's gift to the child because the child is the father's responsibility in giving love and the cost of living will not be interrupted even if there is a divorce between his parents. This condition occurs because the community does not understand clearly between grants and livelihoods. Based on this, the author conducted a research grant as a substitute for child support after divorce. This study aims to describe grants as a substitute for child support after divorce from the Al-Maslahah perspective. Starting with the father who started the practice of giving his wealth to his child after the divorce and became a reference that was followed continuously so that it became a habit that was justified by the people of Aladadio Village, then because along with the development of the process of giving grants the father or the grantor was carried out as grants in general which is caused by cultural factors or habits used by the people of Aladadio Village when divorced, parents will give wealth to their children to help support their children's lives plus the community environment is the majority of farmers whose sources of income are only from plantation products and factors from the individual himself such as lack of education. and knowledge of grants and maintenance is then encouraged from the family to fulfill a living. Viewed from the perspective of Islamic law in terms of maslahah, including maslahah daruriyah, because grants are made to maintain and carry out religious obligations to give each other to others, namely to children in need and then to maintain offspring so that they are not left in a poor condition and to protect property with the system of transferring property to children in the right way, given by the right person and received by the right person. Keyword: grant, living, al-maslahah

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Hibah, Nafkah, Al-Maslahah
Uncontrolled Keywords: Hibah, Nafkah, Al-Maslahah
Subjects: Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah > Prodi Al-ahlus Al-Shakhshiyyah
Depositing User: Mamta Culkari P
Date Deposited: 24 Feb 2023 07:18
Last Modified: 24 Feb 2023 07:18
URI: http://digilib.iainkendari.ac.id/id/eprint/4383

Actions (login required)

View Item View Item