ABD. RAUF, NIM. 10020101049 (2017) KEBIASAAN MASYARAKAT MENDATANGI MANDULA-MANDULA SEBAGAI PELEPAS HAJAT DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (STUDI KASUS DI KELURAHAN TINANGGEA KECAMATAN TINANGGEA KABUPATEN KONAWE SELATAN). Skripsi thesis, IAIN KENDARI.
|
Text
COVER.pdf Download (678kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (485kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (733kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (354kB) | Preview |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (938kB) |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (414kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (420kB) | Preview |
|
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Abd. Rauf, dengan Nim: 10020101049 “Kebiasaan Masyarakat Mendatangi Mandula-Mandula Sebagai Pelepas Hajat Ditinjau Dari Hukum Islam (Studi Kasus Di Kelurahan Tinanggea Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan), Melalui Bimbingan Dra. Beti Mulu, M.Pd dan Sriwaty Sakkirang, S.H., M.H Skripsi ini membahas tentang kebiasaan masyarakat mendatangi Mandula-Mandula sebagai pelepas hajat ditinjau dari Hukum Islam (studi kasus di Kelurahan Tinanggea Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan), dengan rumusan masalahnya yaitu bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap kebiasaan masyarakat mendatangi Mandula-Mandula sebagai pelepas hajat di Kelurahan Tinanggea Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan. Tujuan Penelitian ini untuk mendiskripsikan tinjauan Hukum Islam terhadap kebiasaan masyarakat mendatangi Mandula-Mandula sebagai pelepas hajat di Kelurahan Tinanggea Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif. Tehnik pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Teknik Analisis Data dalam penelitian ini dengan cara Reduksi data (data reduction), Penyajian data (data display) dan Conclusion Drawing/verification. Mandula-Mandula dalam penelitian ini yaitu tempat yang dijadikan ajang dalam proses pelepas hajat yang diyakini oleh masyarakat memiliki sebuah kekuatan untuk mengabulkan permintaan. Sedangkan pelepas hajat yaitu pelaksanaan keinginan atau janji (nazar) yang dimiliki oleh seseorang ketika telah diberi nikmat atau cobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan masyarakat mendatangi Mandula-Mandula sebagai pelepas hajat di Kelurahan Tinanggea yang dilatarbelakangi oleh tujuan-tujuan tertentu, seperti berdoa untuk keselamatan, pemenuhan nazar masuk ke dalam perbuatan yang dilarang oleh ajaran Islam, maka tujuan mendatangi mandula-mandula semacam ini sudah mendekatkan terhadap perbuatan kemusyrikan. Kemudian tinjauan Hukum Islam terhadap kebiasaan masyarakat mendatangi Mandula-Mandula sebagai pelepas hajat di Kelurahan Tinanggea ada yang dikategorikan sebagai „urf sahih dan „urf fasid. Prosesi yang tergolong urf sahih yaitu prosesi makan-makan karena prosesi tersebut dapat diterima dan tidak bertentangan dengan hukum syara‟. Sedangkan yang tergolong „urf fasid prosesi baca doa dan prosesi pelepasan ayam, mengambil air, dan mandi-mandi x x dimandula-mandula karena di dalam prosesi tersebut mengandung ungsur syirik yang bertentangan dengan hukum syara‟.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Dra. Beti Mulu, M.Pd.dan Sriwaty Sakkirang, S.H., M.H |
Uncontrolled Keywords: | Kebiasaan, Masyarakat, Mandula-Mandula, Adat Istiadat, Hukum Islam |
Subjects: | Hukum Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah > Prodi Al-ahlus Al-Shakhshiyyah |
Depositing User: | Tilman Syah . |
Date Deposited: | 17 Sep 2018 05:57 |
Last Modified: | 17 Sep 2018 05:57 |
URI: | http://digilib.iainkendari.ac.id/id/eprint/1332 |
Actions (login required)
View Item |