KELUARGA BEDA AGAMA DALAM PUSARAN MAQĀSID SYARĪ‘AH (STUDI DI KECAMATAN RANOMEETO)

NUR HAYATY, NIM: 16040203010 (2018) KELUARGA BEDA AGAMA DALAM PUSARAN MAQĀSID SYARĪ‘AH (STUDI DI KECAMATAN RANOMEETO). Masters thesis, IAIN KENDARI.

Preview	Text COVER.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (475kB) | Preview
Preview	Text BAB II.pdf Download (899kB) | Preview
Preview	Text BAB III.pdf Download (240kB) | Preview
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (867kB)
Preview	Text BAB V.pdf Download (116kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (380kB) | Preview
Preview	Text LAMPIRAN.pdf Download (956kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Penelitian berjudul “keluarga beda agama dalam pusaran maqāṣid syarī„ah (studi di Kecamatan Ranomeeto)” Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana deskripsi keluarga beda agama di kecamatan Ranomeeto? 2. Bagaimana dampak kelangsungan keluarga dalam keluarga beda agama di kecamatan Ranomeeto? 3. Bagaimana perspektif maqāṣid syarī„ah terhadap keluarga beda agama?. Dengan tujuan untuk mengetahui deskripsi keluarga beda agama, untuk mengetahui dampak kelangsungan keluarga beda agama, untuk mengetahui perspektif maqāṣid syarī„ah terhadap keluarga beda agama Penelitian ini menggunakan pendekatan multidisipliner yaitu pendekatan normatif syar‟i, pendekatan normatif yuridis, pendekatan yuridis empiris, dengan jenis penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan yaitu sumber primer dan sumber sekunder dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi kemudian dianalisis menggunakan metode induktif dan metode deduktif yakni dengan melakukan langkah-langkah: Koleksi Data, Rehabulasi Data, Kesimpulan, Penyajian data. Hasil penelitian terdapat 5 keluarga beda agama, 3 pasang melangsungkan perkawinan dengan agama berbeda di kantor catatan sipil, 2 pasang melangsungkan perkawinan dengan calon suami menjadi muallaf. Faktor terbentuknya keluarga beda agama adalah 1. kurangnya pemahaman agama,2. suka sama suka, 3. ekonomi, 4. perjodohan. Hubungan orang tua dan anak keluarga beda agama bahwa semua agama mengajarkan kebaikan, saling menghormati dan mendukung dalam beribadah , merayakan hari agama, saling berinteraksi. Asumsi anak memilih agama, melakukan kompromi antara orang tua dan anak, memberikan kebebasan, mendominasi anak. Problematika keluarga beda agama adalah komunikasi, ekonomi dan kecemburuan. 1. Dampak terhadap suami-istri tidak sahnya perkawinan karena perbedaan agama, rusaknya perkawinan karena murtad. 2. Dampak terhadap anak yaitu anak bimbang memilih agama, 3. Dampak masing-masing keluarga tidak menjalin hubungan baik dengan keluarga. Fenomena keluarga beda agama tidak sesuai dengan maqāṣid as-syarī„ah karena mengandung banyak kemudharatan yaitu tidak terwujudnya kemaslahatan yang harus dipelihara, diantaranya memelihara agama yaitu perkawinan tidak sesuai dengan rukun dan syarat maka terjadi perzinahan, suami murtad maka terjadi perzinahan, memelihara akal yaitu minum minuman keras. memelihara keturunan yaitu terjadi perzinahan, memelihara harta yaitu pewaris terhalang dalam menerima warisan. Sebagai implikasi penelitian ini dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang keluarga beda agama dari sudut pandang agama dan hukum. diharapkan Pemerintah setempat melalui sosialisasi terkait masalah tersebut maka masyarakat dapat mengetahuinya karena hal ini merupakan tindakan pencegahan (Sadd az-Zara‟i) agar tidak terjadi hal yang serupa. Kementrian Agama membuat Undang-undang pascaperkawinan yang menguraikan keluarga yang terkait dengan keluarga beda agama, jika ada yang melanggar maka diberikan sanksi sosial. Kata kunci: Keluarga Beda Agama, Maqāṣid Syarī„ah

Actions (login required)

View Item