FENOMENA KAWIN LARI DAN KELESTARIAN ADAT MUNA DI DESA KONTUKOWUNA KABUPATEN MUNA

La Ramini, Nim 14030102003., L (2019) FENOMENA KAWIN LARI DAN KELESTARIAN ADAT MUNA DI DESA KONTUKOWUNA KABUPATEN MUNA. Skripsi thesis, IAIN KENDARI.

[img]
Preview
Text
COVER DAFTAR ISI DAN ABSTRAK.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 1.pdf

Download (452kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 2.pdf

Download (551kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 3.pdf

Download (456kB) | Preview
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (672kB)
[img]
Preview
Text
BAB 5.pdf

Download (418kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK La Ramini, Nim 14030102003. “Fenomena Kawin Lari dan Kelestarian Adat Muna di Desa Kontukowuna Kabupaten Muna” Melalui Bimbingan Dr. Asliah Zainal, M.A. Masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana terjadinya kawin lari di kalangan masyarakat khususnya di Desa Kontukowuna Kecamatan Kontukowuna?, dan (2) Bagaimana tata cara adat dan agama dalam menyelesaikan kasus kawin lari di Desa Kontukowuna Kecamatan Kontukowuna?, Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kontukowuna Kecamatan Kontukowuna Kabupaten Muna. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan reduksi data, display data, dan verifikasi data. Pengecekan keabsahan data dilakukan melalui teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pelaksanaan terjadinya kawin lari. Pertama kali pihak laki-laki dan perempuan telah melakukan kesepakatan bersama mengenai waktu dan tempat untuk mereka bertemu pada saat pengambilan pakaian dari perempuan yang dimaksud. Setelah itu, pihak laki-laki pergi ke rumah perempuan yang ditemani oleh salah seorang sahabat dari perempuan tersebut untuk menginformasikan bahwa di luar sudah ada laki-laki yang menunggunya untuk melakukan kawin lari. Selanjutnya, mereka secara bersama-sama pergi ke rumah imam kampung dengan catatan dalam perjalanan tidak bisa ada yang mengetahui bahwa mereka sedang melakukan kawin lari (pofeleigho) sampai ke rumah imam yang dituju. Penyelesaian konflik kawin lari merupakan salah satu tanggungjawab pemuka adat untuk mencari solusi atau jalan keluar untuk menjaga nama baik keluarga dan kedudukan adat di lingkungan tersebut. . Pelaku adat dari pihak laki-laki wajib mengutus perwakilan untuk memberi kabar (defobhirithai) kepada ke luarga dari pihak perempuan. Tujuanya adalah memberi kabar bahwa anak mereka sudah ada di rumah imam. Setelah mendapat respon dari orang tua perempuan maka mereka kembali menanyakan kapan waktu kesiapan dari pihak mereka untuk melakukan pernikahan. Tata cara penyelesaian adat kawin lari selalu dihadirkan dalam forum diskusi oleh petua adat wilayah setempat. Walaupun kenyataan kawin lari telah meghilangkan sebagaian tahapan dalam pernikahan normal, akan tetapi hingga saat ini masih terjadi. Oleh karena itu, dengan adanya fenomena ini diharapkan tanggung jawab dari ketua adat setempat dan respon positif dari generasi muda untuk terus mengembangkan atau melestarikan budaya dan tradisi dari generasi sebelumnya

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KAWIN LARI, KELESTARIAN ADAT MUNA, DESA KONTUKOWUNA KABUPATEN MUNA
Subjects: Agama
Bimbingan Dan Penyuluhan
Sosial dan Budaya Islam
Aqidah
Ahlak
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah > Prodi Bimbingan dan Penyuluhan Islam
Depositing User: Andi Nila Nurfadhilah
Date Deposited: 02 Jan 2020 06:51
Last Modified: 02 Jan 2020 06:51
URI: http://digilib.iainkendari.ac.id/id/eprint/2251

Actions (login required)

View Item View Item