Syahrul, Syahrul (2020) Memadu Agama & Ilmu. OPINI Filsafat. pp. 1-2.
Text
MEMADU AGAMA & ILMU-Kompasiana.docx Download (23kB) |
Abstract
Sejatinya, tidak perlu ada dikotomi antara ilmu dan agama. Karena agama sebenarnya mengandung isyarat-isyarat ilmiah. Agama memang mengajarkan tentang jalan lurus menuju kebenaran, tetapi manusia yang anugerahi potensi nalar, hati, dan nafsu diharuskan kritis melakukan verifikasi sehingga kebenaran yang diperoleh berbasis pada kesadaran kritis (baca: ilmiah. Sebagai makhluk beragama, kita menyadari bahwa agama itu berasal dari Tuhan untuk mengatur perilaku manusia. Ilmu Pengetahuan pun demikian, merupakan hukum-hukum keteraturan Tuhan yang berlaku pada semesta yang secara evolusioner dipecahkan oleh manusia. Manusia membutuhkan agama sebagai landasan perilakunya (akhlaq) terhadap semesta, sekaligus membutuhkan ilmu (sains) yang membuatnya mampu memahami semesta sehingga dapat memperlakukannya dengan baik
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Ilmu Filsafat |
Divisions: | E_PUBLICATION E_PUBLICATION |
Depositing User: | dsn syahrul marham |
Date Deposited: | 06 Aug 2020 11:33 |
Last Modified: | 13 Aug 2020 07:28 |
URI: | http://digilib.iainkendari.ac.id/id/eprint/2644 |
Actions (login required)
View Item |