TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ADAT “RITUAL LULONGGANDA” PADA PROSESI PASCA PANEN DI KECAMATAN BENUA KABUPATEN KONAWE SELATAN

Arman. Nim. 17020101007., A (2020) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ADAT “RITUAL LULONGGANDA” PADA PROSESI PASCA PANEN DI KECAMATAN BENUA KABUPATEN KONAWE SELATAN. Skripsi thesis, IAIN KENDARI.

[img]
Preview
Text
COVER DAFTAR ISI DAN ABSTRAK.pdf

Download (639kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 1.pdf

Download (517kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 2.pdf

Download (558kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 3.pdf

Download (466kB) | Preview
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (578kB)
[img]
Preview
Text
BAB 5.pdf

Download (458kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Arman. Nim. 17020101007. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Adat “Ritual Lulongganda” pada prosesi Pasca Panen di Kecamatan Benua Kabupaten Konawe Selatan. Dibimbing oleh: Dr Ashadi L. Diab S.H.I., MA., M.Hum. Adapun sub masalah yaitu: bagaimanakah proses pelaksanaan adat ritual lulonggada?. Bagaimanakah tinjauan Hukum Islam terhadap adat ritual lulongganda?. Dalam pembahasan Skripsi ini, jelas penelitian ini tergolong penelitian Kualitatif dengan menggunakan metode pengumpulan data, yaitu metode Observasi, metode Wawancara, metode Dokumentasi, selanjutnya jenis penelitian adalah penelitian field research, penulis berusaha untuk mengemukakan mengenai objek yang dibicarakan sesuai dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan observasi, wawancara dan dokumentasi bahwa mengenai adat ritual lulongganda yang biasa dilaksanakan oleh masyarakat Desa Benua, adat ini merupakan suatu acara yang dilakukan apabila masyarakat telah melaksanakan panen dan akan membuka lahan baru, maka masyarakat melakukan ritual ini sebagai bentuk pengekspresian permohonan do’a sekaligus bentuk syukur mereka mengenai hasil panen yang melimpah dan tanpa ada gangguan apapun, berkat dilaksanakannya kegiatan ritual lulongganda. Dalam pelaksanaan adat ritual lulongganda masih banyak pelaksanaan pelaksanaan yang mesti dikaji dalam Hukum Islam, oleh sebab itu apabila kita melakukan sesuatu maka tidak boleh terlepas dari tuntunan serta petunjuk yang ada dan dibenarkan menurut Agama Islam, kerenah agama bukanlah sebuah alat, akan tetapi sama sekali Agama tidak menentang adat, sepanjang adat itu tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip yang telah dibenarkan agama. Dalam kegiatan adat ritual lulongganda penulis mengklasifikasikan pelaksanaannya terbagi menjadi dua macam, pelaksanaan yang sesuai dengan Hukum Islam yaitu: upaya pelestarian adat ritual lulongganda, gerakan lulo yang memiliki makna filosofis dalam bertani, melestarikan kesenian dan olahraga tradisional. Sedangkan pelaksanaan yang tidak sesuai dengan Hukum Islam yaitu: harapan masyarakat terhadap pelaksanaan ritual lulongganda, pelaksanaan mombaka okanda, pelaksanaan mosehe ndiolu. Kata Kunci: Adat ritual lulongganda, tinjauan hukum islam ABSTRACT Arman. Nim. 17020101007. Review of Islamic Law on the Adat "Lulongganda Ritual" in the Post-Harvest Procession in Benua District, Konawe Selatan Regency. Supervised by: Dr Ashadi L. Diab SHI, MA., M.Hum. The sub-problem is: what is the process of implementing the lulonggada ritual? How is the review of Islamic Law on the lulongganda ritual customs? In the discussion of this thesis, it is clear that this research is classified as a qualitative research using data collection methods, namely the observation method, the interview method, the documentation method, then the type of research is field research research, the author tries to put forward the object being discussed in accordance with the reality that occurs in society. The results of research conducted by researchers with observation, interviews and documentation that regarding the traditional lulongganda ritual which is usually carried out by the Benua Village community, this custom is an event that is carried out when the community has carried out the harvest and will open new land, then the community performs this ritual as a form expression of prayer requests as well as a form of their gratitude regarding theharvest abundant and without any disturbance, thanks to the carrying out of the lulongganda ritual. In the implementation of indigenous ritual lulongganda still many implementation implementation that must be studied in Islamic law, so if we do something that it should not be separated from the guidance and instructions and justified by Islam, kerenah religion is not a tool, but altogether Religion not against adat, as long as adat does not contradict the principles justified by religion. In the traditional activities of the lulongganda ritual, the writer classifies its implementation into two types, implementation in accordance with Islamic law, namely: efforts to preserve the traditional lulongganda ritual, the lulo movement which has a philosophical meaning in farming, preserving traditional arts and sports. While the implementation that is not in accordance with Islamic law, namely: community expectations of the implementation of the lulongganda ritual, the implementation of mombaka okanda, the implementation of mosehe ndiolu. Keywords: Traditional lulongganda ritual, Islamic law review

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Adat ritual lulongganda, tinjauan hukum islam
Uncontrolled Keywords: Adat ritual lulongganda, tinjauan hukum islam
Subjects: Agama
Hukum Islam
Fiqhi
Hukum
Divisions: Fakultas Syariah > Prodi Al-ahlus Al-Shakhshiyyah
Depositing User: Andi Nila Nurfadhilah
Date Deposited: 24 Nov 2020 02:27
Last Modified: 18 Feb 2021 00:43
URI: http://digilib.iainkendari.ac.id/id/eprint/2858

Actions (login required)

View Item View Item