PERAN KANTOR URUSAN AGAMA DALAM PENYELENGGARAAN KURSUS PRA NIKAH PERSPEKTIF PERATURAN DIRJEN BIMAS ISLAM NOMOR DJ.II/ 542 TAHUN 2013

Dhita Amalia Safitri. 17020101043., A (2022) PERAN KANTOR URUSAN AGAMA DALAM PENYELENGGARAAN KURSUS PRA NIKAH PERSPEKTIF PERATURAN DIRJEN BIMAS ISLAM NOMOR DJ.II/ 542 TAHUN 2013. Skripsi thesis, IAIN KENDARI.

	Text 1 SAMPUL.pdf Download (3MB)
	Text 2 BAB I.pdf Download (3MB)
	Text 3 BAB II.pdf Download (3MB)
	Text 4 BAB III.pdf Download (3MB)
	Text 5 BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)
	Text 6 BAB V.pdf Download (3MB)
	Text 7 DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (3MB)
	Text 8 LAMPIRAN.pdf Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Dhita Amalia Safitri. 17020101043. Peran Kantor Urusan Agama dalam Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah Perspektif Peraturan Dirjen Bimas Islam No. DJ.II/542 Tahun 2013. Dibimbing oleh: Dr. Kamaruddin S.Ag., SH., MH Penelitian ini dilakukan karena penulis melihat tingkat perceraian di Kecamatan Kolaka semakin meningkat, meskipun ditahun 2019 mengalami penurunan, namun angka tersebut masih melebihi batas minimal. Jenis penelitian ini kualitatif dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah observasi (pengamatan), interview (wawancara), dan dokumentasi. Kemudian, hasil penelitian menunjukan bahwa yang bertugas menyelenggarakan kursus pra nikah di Kecamatan Kolaka adalah Kantor Urusan Agama. Peran Kantor Urusan Agama Kecamatan Kolaka dalam penyelenggaraan program tersebut adalah, mempersiakan narasumber/ pemateri (penghulu), bahan ajar/ materi (silabus/modul), sarana dan pembiayaan, serta setifikat bagi peserta yang telah dinyatakan lulus pada tahap ujian kursus pra nikah. Faktor yang melatar belakangi dilaksanakannya kursus pra nikah di Kecamatan Kolaka adalah, adanya faktor substansi hukum, faktor pengetahuan dan pemahaman masyarakat, serta faktor budaya. Sedangkan berdasarkan perspektif Peraturan Dirjen Bimas Islam No. 542 Tahun 2013 tentang pedoman Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah, pelaksanaan kursus pra nikah di Kecamatan Kolaka belum terlaksana secara efektif, dapat dilihat dari jumlah perkara perceraian khusus di Kecamatan Kolaka selalu meningkat, serta masih banyak masyarakat yang belum mengetahui adanya program kursus pra nikah tersebut. Hal ini dapat dilihat dari beberapa pasangan pengantin yang telah melaksanakan pernikahan namun tidak mengikuti bahkan tidak mengetahui program kursus pra nikah selain itu minimnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kursus pra�nikah. Penelitian ini mengindikasikan bahwa perlu ditegaskannya serta memaksimalkan sosialisasi terhadap masyarakat tentang pentingnya mengikuti program kursus pra nikah. Kata Kunci : Peran, Kantor Urusan Agama, Kursus Pra Nikah

Actions (login required)

View Item