TRADISI MACCERA SUKU BUGIS SOPPENG PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI KASUS DESA LOWA KEC. LAMBANDIA KAB. KOLAKA TIMUR)

NURFAYZAH. S, NIM: 13020102015 (2017) TRADISI MACCERA SUKU BUGIS SOPPENG PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI KASUS DESA LOWA KEC. LAMBANDIA KAB. KOLAKA TIMUR). Skripsi thesis, IAIN KENDARI.

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (779kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (658kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (686kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (480kB) | Preview
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (667kB)
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (480kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (709kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LAMPIRAN.pdf

Download (704kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK NURFAYZAH NIM 13020102015 “Tradisi maccera suku bugis soppeng perspektif hukum Islam Studi kasus di desa lowa kecamatan lambandia kabupaten kolaka timur”. Dibimbing oleh Dr. St. Halimang M.Ag sebagai pembimbing I Jabal Nur, S.Ag., MA sebagai pembimbing II. Penelitian ini berjudul “Tradisi Maccera Suku Bugis Soppeng Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Di Desa Lowa Kecamatan Lambandia Kabupaten Kolaka Timur)”. Dengan rumusan masalah bagaimana pemahaman masyarakat bugis Soppeng terhadap tradisi maccera dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap tradisi maccera bugis Soppeng, tujuan penelitian untuk mengetahui pemahaman masyarakat bugis soppeng terhadap tradisi maccera dan untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap tradisi Maccera Untuk menjawab permasalahan tersebut, penulis menggunakan metode Kualitatif, yaitu dengan menggunakan pendekatan normatif syar’i dan pendekatan sosiologis. Dengan pendekatan sosiologis, penulis menggunakan instrumen observasi, wawancara dan dekumentasi. Analisis data dilakukan dalam tiga tahapan analisis yaitu reduksi data, display data, dan verifikasi data. Pengecekan keabsahan data dilakukan melalui tahnik, triangulasi tekhnik, triangulasi sumber dan triangulasi waktu. Hasil penelitian maccera dipahami oleh masyarakat bugis soppeng agar mereka tidak mengalami gagal panen sehingga melakukan tradisi dengan memberi darah dua ekor ayam putih dan hitam ke sungai agar darahnya jatuh kedalam air, setelah itu dilanjutkan dengan makan bersama-sama, maccera juga dilakukan jika membangun rumah dan pindah rumah baru, agar rumah barunya terhindar dari bahaya, adapun bentuk-bentuk maccera yaitu maccera salo, maccera bola dan maccera kebun. Perspektif hukum Islam terhadap tradisi maccera di Desa Lowa tidak sesuai dengan hukum Islam, karna Allah memberi rezeki dari arah yang tidak sangka-sangka dan kegagalan yang terjadi akibat dari manusia itu sendiri. Implikasi penelitian ini, peneliti mengharapkan kepada masyarakat untuk bisa lebih bijak dalam menentukan baik dan buruknya perbuatan yang hendak dilakukan dan bisa lebih meningkatkan kagiatan-kegiatan keagamaan yang lebih menekankan kepada kemaslahatan, bukan hanya untuk di dunia tetapi juga akhirat. Peneliti juga mengharapkan kepada pemerintah setempat untuk tidak memberikan izin terhadap pelaksanaan tradisi-tradisi yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. St. Halimang M. HI DAN Jabal Nur, S.
Uncontrolled Keywords: TRADISI MACCERA, SUKU BUGIS, HUKUM ISLAM
Subjects: Fiqhi
Divisions: Fakultas Syariah > Prodi Muamalah
Depositing User: Tilman Syah .
Date Deposited: 24 Nov 2017 07:45
Last Modified: 24 Nov 2017 07:45
URI: http://digilib.iainkendari.ac.id/id/eprint/732

Actions (login required)

View Item View Item