AMINATUN, NIM. 13020102009 (2017) DEREP (SISTEM UPAH) PANEN PADI PADA MASYARAKAT DESA WUNDUMBOLO KECAMATAN TINANGGEA KABUPATEN KONAWE SELATAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Skripsi thesis, IAIN KENDARI.
|
Text
PERPUSTAKAAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK AMINATUN NIM 13020102009 ”Derep (Sistem Upah) Panen Padi pada Masyarakat Desa Wundumbolo Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan Ditinjau Hukum Islam”. Dibimbing oleh Dr. Hj. Asni, S.Ag., MHI dan Kartini, S.Ag., M.HI Skripsi ini membahas tentang derep (sistem upah) panen padi pada masyarakat Desa Wundumbolo Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan ditinjau Hukum Islam. Adapun rumusan masalah dalam skripsi ini yaitu bagaimana praktek derep (sistem upah) panen padi yang dilakukan masyarakat Desa Wundumbolo Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan serta bagaimana tinjauan hukum Islam mengenai praktek derep tersebut yang bertujuan untuk mengetahui proses praktek derep (sistem upah) panen padi pada masyarakat Desa Wundumbolo Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan dan untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap praktek derep (sistem upah) panen padi di Desa Wundumbolo Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif melalui observasi, interview yang bersumber dari data primer, sekunder dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan metode reduksi data, display data dan verifikasi data. Adapun pengujian keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi sumber, trianggulasi teknik dan trianggulasi waktu. Berdasarkan hasil penelitian praktek akad derep (sistem upah) panen padi di Desa Wundumbolo Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan merupakan salah satu bentuk akad ijarah antara pemilik sawah dengan buruh yang menjadi kebiasaan tiap kali musim panen padi. Proses derep dimulai dari panggilan pihak I kepada pihak II, ngeret, ngedos, pengayaan, mengemas padi dalam karung, penjumlahan hasil padi, pembagian upah, dan pengangkutan. Pegupahannya bukan berbentuk uang tetapi gabah (padi). Bagian upah yang akan diberikan yaitu 1:8. Praktek derep di Desa Wundumbolo tersebut sebagian belum sesuai dengan Hukum Islam karena ada beberapa buruh yang merasa kurang adil dengan pembagian upah yang diberikan oleh pemilik sawah. Hal tersebut menunjukan kurangnya kerelaan buruh dalam melakukan derep. Mereka melakukan derep tersebut karena tidak ada pekerjaan lain yang dapat menunjang perekonomian mereka. Sehingga pemilik sawah perlu memperhatikan asas keadilan dalam memberikan upah yang layak kepada buruhnya. Tetapi di sisi lain, dengan adanya derep ini timbullah kesejahteraan perekonomian masyarakat yang dapat menunjang kebutuhan masyarakat Desa Wundumbolo Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan serta hubungan silaturahim mereka tetap terjaga dengan baik.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | DEREP (SISTEM UPAH) PANEN PADI PADA MASYARAKAT DESA |
Subjects: | Ilmu Sosial |
Divisions: | Fakultas Syariah > Prodi Muamalah |
Depositing User: | Siti Sabania Mariona |
Date Deposited: | 29 Nov 2017 02:23 |
Last Modified: | 29 Nov 2017 02:23 |
URI: | http://digilib.iainkendari.ac.id/id/eprint/765 |
Actions (login required)
View Item |