MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS BUDAYA DI PONDOK PESANTREN DARUL ULUM NAHDLATUL WATHAN BIMA MAROA KEC. ANDOOLO KAB. KONAWE SELATAN

NURUL HAYATI, NIM. 13 01 01 01 105 (2017) MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS BUDAYA DI PONDOK PESANTREN DARUL ULUM NAHDLATUL WATHAN BIMA MAROA KEC. ANDOOLO KAB. KONAWE SELATAN. Skripsi thesis, IAIN KENDARI.

Preview	Text cover.pdf Download (527kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (433kB) | Preview
Preview	Text BAB II.pdf Download (665kB) | Preview
Preview	Text BAB III.pdf Download (243kB) | Preview
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (902kB)
Preview	Text BAB V.pdf Download (141kB) | Preview
Preview	Text LAMPIRAN.pdf Download (3MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Nurul Hayati, NIM. 13010101105. Model Pembelajaran Berbasis Budaya di Pondok Pesantren Darul Ulum Nahdlatul Wathan Bima Maroa Kec. Andoolo Kab. Konawe Selatan , Hasil Penelitian Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Islam IAIN Kendari, (Dibimbing oleh : Dr. Laode Abdul Wahab, M.Pd ). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran berbasis budaya di Pondok Pesantren Darul Ulum Nadlatul Wathan Kecamatan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan , khusus pada kurikulum di Pondok Pesantren Darul Ulum Nahdlatul Wathan, aspek budaya yang ada di Pondok Pesantren Darul Ulum Nahdlatul Wathan, dan Model penerapan Kitab Batu Ngompal di Pondok Pesantren Darul Ulum Nadlatul Wathan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini bertempat di Pondok Pesantren Darul Ulum Nahdlatul Wathan Desa Bima Maroa Kecamatan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan. Teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah observasi, wawancara, dan penelusuran dokumen. Analisis data di lakukan dengan cara Editing data, Klasifikasi data, display data, dan verifikasi data. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan trianggulasi yaitu trianggulasi sumber, trianggulasi teknik, dan trianggulasi waktu. Temuan penelitian, model pembelajaran berbasis budaya di Pondok Pesantren Nadlatul Wathan, di antaranya pertama, bentuk kurikulum yang di terapkan yaitu kurikulum konvensional, prakteknya tidak menggunakan silabus, RPP, hanya menggunakan metode pembelajaran dan kitab. Kitab referensi yang digunakan adalah menggunakan kitab kuning asli, bentuk sentralisasi sumber belajar dimana kitab-kitab yang dipelajari adalah kitab karangan Nadlatul Wathan, menggunakan sistem weton yaitu pengajian yang inisiatifnya berasal dari kyai sendiri baik dalam menentukan tempat, waktu, maupun kitabnya. Kedua, aspek budaya yaitu dari segi gagasan atau ide yang tersimpan dalam akal fikir manusia dituangkan dalam suatu bentuk norma-norma atau aturan-aturan yang menjadi sesuatu kesepakatan oleh seluruh masyarakat Pondok Pesantren Darul Ulum Nahdatul Wathan, aspek selanjutnya adalah berupa aspek budaya sebagai suatu perilaku meliputi, interaksi komunitas antara santri, ustadz dan masyarakat, Keseragaman pakaian, dalam proses pembelajaran harus duduk bersila (tokol besile), dan aspek produk. Ketiga, Penerapan Kitab Batu Ngompal dilihat dari beberapa tahapan yaitu tahap perencanaan, seluruh santri wajib memiliki Kitab Batu Ngompal, menyiapkan absensi tahap pelaksanaan, dibaca secara bersama antara santri dan ustadz, menggunakan syair tersendiri, dibaca dari awal hingga akhir, duduk melingkar dengan cara tokol besile atau duduk bersila, dan tahap evaluasi, adapun model evaluasi adalah dalam bentuk tes lisan dan santri menjawab.

Actions (login required)

View Item